Mula-mula musang megupas buah kopi dengan mulut dan
membuang kulit merahnya, setelah itu ia hanya menelan biji beserta lendir kopi
yang masih terlindung oleh kulit tanduk. Biasanya proses ini terjadi dalam
semalam, setelah mengalami fermentasi dalam semalam keesokan harinya musang
membuang kotoran beserta biji kopi yang masih utuh dan masih dilindungi oleh
kulit tanduk.
Musang yang hidup di alam liar Dataran Tinggi Gayo
seringkali mengkonsumsi makanan lain selain kopi seperti nangka,
kacang-kacangan, pinang, pisang bahkan sampai hewan-hewan kecil yang hidup di
hutan, oleh karena itu dalam gumpalan kotoran musang seringkali kita temukan
berbagai macam biji buah-buahan selain biji kopi.
Untuk mendapatkan dan memastikan Kopi Luwak liar yang
murni, pengumpulan dan pemilihan biji kopi luwak, kami lakukan dengan sangat
selektif dari perkebunan kopi Arabika di
Dataran Tinggi Gayo dengan menerapkan pola kerjasama dengan berbagai
pihak terutama petani. Selain itu kami juga memperhatikan beberapa ciri khas
yang dimiliki oleh kopi luwak liar yang tidak mungkin dimiliki oleh jenis kopi
lainnya.