Mula-mula musang megupas buah kopi dengan mulut dan membuang kulit merahnya, setelah itu ia hanya menelan biji beserta lendir kopi yang masih terlindung oleh kulit tanduk. Biasanya proses ini terjadi dalam semalam, setelah mengalami fermentasi dalam semalam keesokan harinya musang membuang kotoran beserta biji kopi yang masih utuh dan masih dilindungi oleh kulit tanduk.

Musang yang hidup di alam liar Dataran Tinggi Gayo seringkali mengkonsumsi makanan lain selain kopi seperti nangka, kacang-kacangan, pinang, pisang bahkan sampai hewan-hewan kecil yang hidup di hutan, oleh karena itu dalam gumpalan kotoran musang seringkali kita temukan berbagai macam biji buah-buahan selain biji kopi.

Untuk mendapatkan dan memastikan Kopi Luwak liar yang murni, pengumpulan dan pemilihan biji kopi luwak, kami lakukan dengan sangat selektif dari perkebunan kopi Arabika di  Dataran Tinggi Gayo dengan menerapkan pola kerjasama dengan berbagai pihak terutama petani. Selain itu kami juga memperhatikan beberapa ciri khas yang dimiliki oleh kopi luwak liar yang tidak mungkin dimiliki oleh jenis kopi lainnya.




    Iwan Aramiko

    0852 7703 4276
    kopigayo@windowslive.com
    Jl. Takengon-Isaq ds. Pendere Sarel No. 120 Bebebsen Aceh Tengah
    24552