Kopi Luwak merupakan kopi yang dipilih dan dikonsumsi oleh hewan yang bernama Luwak (Paradoxorus Hermaproditus) atau lebih dikenal dengan sebutan musang. Musang adalah hewan yang mirip dengan kucing, akan tetapi mempunyai mulut yang lebih lonjong dan ekor yang lebih panjang, musang biasanya kurang terbiasa memiliki kontak dengan manusia, ia cenderung menjauhi manusia. Ia lebih senang berkeliaran pada malam hari, mencari mangsa maupun untuk datang ke perkebunan kopi.

Belum diketahui secara pasti berapa banyak musang yang hidup di Dataran Tinggi Gayo, Namun dapat dikatakan habitat musang lebih banyak berada pada iklim tropis, seperti di Gayo ini. Pekebunan kopi Arabica di Gayo lebih kurang mencapai 85.000 ha, yang kesemuanya adalah perkebunan rakyat. Maka tidak heran dengan luas lahan perkebunan kopi seperti itu juga mendukung produksi kopi luwak.

Musang sendiri mempunyai penciuman yang sangat tajam dan memiliki naluri memilih biji kopi yang telah matang sempurna untuk dikonsumsi. Sebenarnya kopi bukanlah makanan pokok untuk musang, musang sendiri hanya mengkonsumsi kopi sebagai makanan penutup, oleh karena itu jika dipaksakan dengan system penangkaran, selain merusak habitat musang juga dapat mempengaruhi kualitas kopi yang dihasilkan.














Gabah kopi luwak liar yang telah dikeringkan


    Iwan Aramiko

    0852 7703 4276
    kopigayo@windowslive.com
    Jl. Takengon-Isaq ds. Pendere Sarel No. 120 Bebebsen Aceh Tengah
    24552